Laman

Kategori

Rabu, 29 Desember 2010

Keris Sumatera 4 : Keris Sepukal Sriwijaya

Keris Lampung (diperoleh dari Lampung), diperkirakan bilahnya Tangguh Sriwijaya (abad 7-13)
Dapur nya unik serupa dengan sepukal hanya saja berbeda dengan sepukal yang biasanya hanya memiliki ricikan pijetan keris ini memiliki tikel alis dan memiliki sogokan depan dan sogokan belakang, mungkin dapat disebut Sepukal Jalak, atau Jalak Mucuk Bung.





 





Selasa, 21 Desember 2010

Hulu Sumatera Puwok/Pudak Puwok/Raksasa

Berdasarkan pengamatan terhadap ukiran patung megalitik Lahat Sumatera Selatan 3000-1000 Sebelum Masehi  (ada juga yang menduga 1000-300 SM), terdapat kesamaan karakter dengan hulu sumatera berbentuk raksasa yang dilampung disebut tuwok, karena itu dapat disimpulkan bahwa hulu jenis raksasa tersebut memang asli dari sumatera, gaya ukir yg telah ribuan tahun karakternya tetap sama sampai saat ini.
Hulu tuwok/raksasa dan pahatan patung megalitik di Lahat sama-sama menggambarkan sosok berbadan gempal, bermata bulat besar, bibir tebal, rambut keriting/gimbal, dan yang paling menarik berbeda dengan umumnya arca megalitik yang terkesan diam (statis) patung megalitik di Lahat ini menunjukan kesan bergerak (dinamis)
jenis hulu ini digunakan di sumatera terutama sumatera selatan- lampung dan yang sangat serupa juga digunakan di jawa barat khususnya Banten dan Cirebon, kemungkinan bentuk hulu seperti ini menyebar seiring dengan perluasan wilayah Sriwijaya.

Selasa, 14 Desember 2010

Badik Lampung Kelingi

Badik lampung
Dapur Kelingi
Pamor keleng dom kecer hurab

Pusaka berdapur kelingi , disebut juga anak khumbai, terdiri dari seperangkat senjata yang memiliki bilah berbentuk segi tiga  (bahkan ada yang segi empat), dalam keluarga kelingi terdapat keris kelingi, badik kelingi, payan/tombak kelingi maupun pedang kelingi.
Pusaka dengan dapur kelingi ini banyak ditemukan dan menjadi ciri khas dari Lampung pesisir dan lampung Pubian. Konon senjata ini di desain untuk mampu menembus baju besi, ada yang berpendapat mulai dibuat saat Portugis mulai masuk ke Lampung (abad 16-17), ada juga yang berpendapat sudah dibuat di masa sebelum itu karena masyarakat nusantara juga sudah menggunakan baju besi pada masa sebelumnya.

Pusaka di bawah ini adalah salah satu contoh badik kelingi



Sabtu, 11 Desember 2010

Keris Sumatera 2: Keris Sriwijaya

Keris Sriwijaya
diperoleh dari perbatasan lampung dan sumatera selatan
Dapur Sempana luk5
Pamor junjung derajat 

Keris ini dikatakan merupakan warisan keluarga dari era Sriwijaya. Keyakinan tersebut agaknya beralasan mengingat paksi(sumatera)/pesi (jawa red)-nya yang berbentuk kotak, melalui perbadingan dengan ilmu penangguhan keris jawa diyakini bahwa pesi yang berbetuk kotak  di Jawa pada umumnya terdapat pada keris era singasari dan sebelumnya sehingga masuk akal kalau keris sumatera dengan paksi kotak berasal dari era Sriwijaya /Darmasyraya.   



Jumat, 10 Desember 2010

APA YANG DINAMAKAN KERIS

Menurut kamus umum bahasa indonesia keris adalah senjata tajam bersarung, berujung tajam, dan bermata dua (bilahnya ada yg lurus, ada yg berkeluk-keluk).

Definisi di atas menggambarkan beberapa ciri keris namun terasa kurang lengkap karena tidak semua senjata tajam bermata dua berujung tajam dan bersarung dapat disebut keris, pedang bermata dua dan bersarung dapat memenuhi definisi di atas tapi tetap tidak dapat disebut keris.

Ensiklopedi keris yang ditulis Bambang Harsrinuksmo menyebutkan 4 kriteria utama yang harus dipenuhi sebuah senjata sehingga dapat disebut keris, Kris disk karya Karsten sejr Jensen menyebutkan kriteria bilah dan ganja asimetris sebagai keunikan keris.

Berdasarkan sumber-sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat  disebut sebagai keris senjata tajam harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

1.         Keris harus bermata dua dan berujung tajam
berbeda dengan badik yang umumnya hanya memiliki satu mata (sisi tajam) keris selalu memiliki dua mata
2.         Keris harus terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
  • bagian bilah keris termasuk paksi, dan
  • bagian ganja.
3.         Bilah keris harus membuat sudut tertentu terhadap ganja, tidak tegak lurus.
4.         Ukuran panjang bilah keris yang lazim adalah antara 33 cm sampai 38 cm. Namun bilah keris luar Jawa panjang bilahnya bisa mencapai 58 cm, bahkan keris buatan Filipina Selatan panjangnya ada yang mencapai 64 cm. Mengenai senjata tikam menyerupai keris yang panjangnya di bawah ukuran yang lazim, menurut banyak ahli belum bisa dikategorikan sebagai keris, tetapi keris-kerisan.
5.         Keris yang baik harus dibuat dan ditempa dari tiga macam logam, minimal dua, yaitu besi, baja, dan bahan pamor. Keris-keris tua, atau lebih tepatnya prototipe keris, misalnya keris Buda, belum menggunakan pamor (Harsrinuksmo, 2004).
6.          Keris memiliki bentuk yang tidak simetris /asimetris mengikuti bentuk ganjanya yang asimetris

Bambang Harsrinuksmo dalam bukunya Ensiklopedi Keris hanya menyebutkan empat kriteria keris yaitu kriteria ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5, Bambang Harsrinuksmo perpendapat bahwa keempat kriteria tersebut adalah kriteria paling utama, dan senjata yang tidak memenuhi kriteria utama tersebut tidak bisa disebut keris. Benda menyerupai keris yang terbuat dari tembaga, kuningan, dan logam-logam selain disebut di atas, tidak dapat digolongkan sebagai keris. Begitu juga keris yang dibuat bukan melaui proses penempaan melainkan dicor, meskipun terbuat dari besi atau baja, juga tidak  bisa disebut keris.
Beliau tidak menyebutkan kriteria penting yang terkandung dalam definisi keris menurut Kamus umum bahasa indonesia yaitu ” senjata bermata dua dan berujung tajam.” Karena itu penulis memasukan kriteria tersebut dalam kriteria pertama.  Beliau  juga tidak memasukan bentuk asimetris sebagai kriteria keris, mungkin beliau berpendapat sudah termasuk dalam kriteria kecondongan, tetapi penulis berpendapat kriteria asimetris ini perlu dipisahkan karena selain menunjukan bentuk bilah asimetris juga menunjukan asimetrisnya ganja.
Beberapa kriteria yang disebutkan di atas membuat keris menjadi senjata yang unik dan dapat dibedakan dari jenis senjata lainnya.
Banyak anggapan keliru mengenai keistimewaan keris sehingga ada yang menganggap bahwa hanya keris senjata yang memiliki luk, hal ini tidak benar karena beberapa senjata persia memiliki luk.
Ada juga yang menganggap bahwa pamor hanya ada pada keris dan bahwa pamor hanya dibuat oleh bangsa kita, anggapan seperti ini juga keliru karena pedang-pedang bangsa Eropa banyak dihiasi dengan berbagai motif pamor bahkan pedang bangsa Viking (eropa) yang dibuat jauh sebelum Masehi sudah mengenal pamor, pedang katana jepang dan pedang-pedang Persia pun sejak dahulu dihiasi dengan pamor.
Bukan luk dan pamor yang membuat keris menjadi unik tapi gabungan dari beberapa kriteria di atas dan fungsinya yang begitu kompleks dalam kehidupan bangsa kita yang membuat keris menjadi unik.